Isteriku, hanya dahaga yg dapat kuberikan padamu
setimpal ganjalan baru di perut Ali
Pertanyaan yg selalu ingin dicari
memecah sunyi dengan sepi
Isteriku, biarkan aku menjadi sayapmu
menemanimu melayang tinggi
melihat kearifan di langit kesturi
menyentuh kesucian di jubah Ar Rumi
Isteriku :
mataku bukanlah mata Ali
tangan bukanlah tangan Umar
hatiku tidaklah selembut Abu Bakar
akalku tidaklah setajam Abu Hurairah
jangan bandingkan aku dengan kezuhudan Ibnu Umar
aku hanya ingin sepetak surga;
takkan mungkin
ku menolah seperti Rabi'ah
takkan berani
ku berdoa seperti Abu Nawas
aku hanya ingin
membagikan lilin kecil dalam hatiku
kepadamu
dalam kokohnya kesetiaanmu
seperti Aisyah;
jangan tuntut aku 'ntuk berikan kesabaran
seperti Ya'kub : aku tak kuasa memukulmu !
kesadaranku adalah pencapaian akhirat
yg terbentuk kejumudan semu
tak bergeming satu tingkat di langit tirakat
kau lah pemantik apiknya
berikan aku spektrum asa
pencapaian tak berlogika
absurditas dengan kaya makna ;
telah kususuri segala ketidakmustahilan
dengan satu harap kan gapai kesucian dan ketinggian
dimana ku ada dan berada
dengan atau tanpa semua yg ada :
yg kutemukan hanya ketidakmengertian !
sungguh, ku hanya ingin sepetak surga
dengan sedikit pahala yg ada
Isteriku, belahan jiwaku
bisa jadi pencarianku tak berarti
bisa jadi pencarianku hanya ilusi
tak pernah menemukan diri
hingga aku mati
Isteriku, doakan aku, aku sepetak surgaku itu
Wednesday, February 7, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment